Bukankah hidup selalu saja menawarkan dua hal, ya atau tidak, hidup atau mati, bahagia atau berduka, berkhianat atau setia, di tinggalkan atau meninggalkan. Apapun opsi yang akan kau pilih, tetap akan ada pihak yang tersakiti. Sebagaimana kita yang ada, saat kau memilih untuk meninggalkanku dengan sebuah alasan yang bagiku masih tidak masuk akal tapi aku harus tetap belajar menerima, Yah.. aku memang tidak bisa memaksamu yang telah mengambil keputusan bahwa bahagiamu bukanlah bersamaku, melainkan bersama wanita yang bersembunyi di balik punggungmu menertawakanku itu.
1. Salamku untuk wanita baru yang ada di balik punggungmu, aku sudah tau
Kau Yang Pernah Sedekat Dengan Hembusan Nafasku, Bolehkah Aku Memakimu? |
Detik saat kau mengambil nafas panjang dalam satu kali hembusan kau bilang bahwa hidupmu kacau, kau tidak pernah baik untukku, kau masih ingin sendiri dan tidak ingin terikat dalam sebuah pernikahan, kau bahkan berusaha meyakikanku untuk tidak membencimu dengan keputusan untuk mengakhiri kisah kita yang telah terjalin rumit selamat ini.
Kontes SEO MTWPoker - Total Hadiah 88 Juta Rupiah!
Agen Judi Online - Tapi sayang, aku sudah sangat pahan dan hapal denganmu. Kebohongan-kebohongan macam itu udah menjadi makananku sehari-hari sejak mengenalmu, ini bukanlah pertama kalinya kau berkata seperti itu. Aku sudah tau, wanita yang ada di balik punggungmu itu tengah menertawakanku. Ia pasti berpikir aku terlalu bodoh, tapi sayang aku terlalu pintar dan karena itulah aku memilih untuk diam, mendiamkan kalian berdua.
2. Haruskah aku berterima kasih padamu dan padanya atas luka ini?
Kau Yang Pernah Sedekat Dengan Hembusan Nafasku, Bolehkah Aku Memakimu? |
Agen Poker Online - Bagaimana bisa kau bilang semuanya akan baik-baik saja, aku adalah pihak yang paling terluka disini. Lalu, haruskan aku berterima kasih padamu dan juga pada dirinya atas luka yang telah kalian goreskan padaku saat ini? Tidakkah kalian juga manusia yang memiliki hati, apakah sekolah kalian dulu mengajarkan boleh berbahagia di atas penderitaan orang lain?
3. Sudahlah, perlahan aku memang telah menyerah
Kau Yang Pernah Sedekat Dengan Hembusan Nafasku, Bolehkah Aku Memakimu? |
Forum Judi Online - Bukan karena aku kalah, bukan karena aku terlalu bodoh, tapi hidupku jauh lebih berharga dari semua hal yang telah kalian lakukan. Aku memang masih akan menangis tapi ku pastikan padamu, aku tidak akan pernah meratap. Akan ada saat dimana kau dan juga wanita dibalik punggungmu itu tahu, bahwa aku cukup kuat meski hatiku tidak terbuat dari baja, semoga di hari itu tiba bukan penyesalan yang kalian bawa, karena maafku tidak akan pernah sampai pada alamat kalian tinggal.
4. Aku terluka, tapi aku yakin semua adalah cara semesta berkata, kau memang tidak layak kucintai sedalam ini
Kau Yang Pernah Sedekat Dengan Hembusan Nafasku, Bolehkah Aku Memakimu? |
Bandar Judi Online - Biarlah bulir airmata yang menjadi saksi atas luka dan juga perih yang aku rasakan, karena di hari aku menghentikan lajunya kalian tidak akan pernah menemui aku sebagai pribadi yang sama. Semesta hanya ingin aku bersabar dan mengistirahatkanku dari cerita yang salah.
5. Ucapkan selamat datang pada karma, sayang...
Kau Yang Pernah Sedekat Dengan Hembusan Nafasku, Bolehkah Aku Memakimu? |
Bandar Poker Online - Kini dengan sangat lantang kuteriakkan padamu,
''Ucapkan selamat datang pada karma yang sedang berjalan kearahmu dan wanita itu, semoga kalian bisa menikmatinya..''
Dari wanita yang masih ''berdarah'' hatinya..
Terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar